Rangkuman Modul 5 Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial

Daftar Isi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo sahabat GTK semuanya, salam sehat dan bahagia.

Pada postingan ini mohon izin merangkumkan Modul 5 Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial (Prinsip Pedagogik, HOTs, TPACK, Pembelajaran Mendalam dan Desain Pembelajaran) Kemendikdasmen Tahun 2025. 

Cover Buku Modul 5 Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial

 

Ini merupakan kelanjutan dari postingan sebelumnya: Rangkuman Modul 4 Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial Jenjang SD.

A. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)

1. Pengertian HOTS

HOTS adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang melibatkan proses berpikir kompleks seperti:

• Menganalisis (analyzing)
• Mengevaluasi (evaluating)
• Mencipta (creating)

Tujuan HOTS adalah membantu siswa menjadi pemikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah dunia nyata.

3 Fungsi Utama Pembelajaran HOTS

1. Sebagai Transfer of Knowledge

• Membantu siswa menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.
• Siswa belajar berpikir, bukan sekadar mengingat.
• Contoh: siswa menyelesaikan masalah nyata dalam proyek lintas bidang.

2. Sebagai Problem Solving

•  Siswa mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah akademik maupun kehidupan nyata.
•  Contoh: mencari solusi efektif untuk mencegah bullying.

3. Sebagai Critical & Creative Thinking

•  Siswa dilatih untuk menilai, merenung, dan membuat keputusan dengan argumen.
•  Contoh: mengevaluasi dampak kebijakan sekolah tentang penggunaan gawai.

Taksonomi Bloom Revisi (Ranah Kognitif)

Dibagi menjadi:
LOTS (Lower Order Thinking Skills):

•  C1: Mengingat (Remember)
•  C2: Memahami (Understand)
•  C3: Menerapkan (Apply)

HOTS (Higher Order Thinking Skills):

• C4: Menganalisis (Analyze)
• C5: Mengevaluasi (Evaluate)
• C6: Mencipta (Create)

Dimensi Pengetahuan

Menurut Heer (2012), ada 4 jenis pengetahuan:

1. Faktual – istilah, detail, elemen dasar
2. Konseptual – teori, skema, model
3. Prosedural – cara melakukan sesuatu (metode, algoritma)
4. Metakognitif – pengetahuan tentang cara berpikir & belajar

Hubungan Dimensi Kognitif dan Pengetahuan

• Guru harus memahami hubungan antara jenis pengetahuan dan keterampilan berpikir.
• Contoh: pengetahuan faktual + level "mengingat" cocok untuk hafalan; tapi level "memahami" butuh aktivitas menyimpulkan.

Pembelajaran berbasis HOTS mendorong siswa berpikir lebih tinggi dari sekadar menghafal. Guru perlu merancang tujuan, aktivitas, dan asesmen yang mendorong analisis, evaluasi, dan kreasi. HOTS juga membentuk kemampuan adaptif abad 21: berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mencipta solusi.

 B. Pembelajaran dengan Kerangka Kerja TPACK

 1. Apa itu TPACK?

TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) adalah kerangka pengetahuan yang harus dimiliki guru agar bisa mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran.
TPACK mencakup 3 komponen utama:

1. Content Knowledge (CK) – Pengetahuan tentang materi pelajaran.
2. Pedagogical Knowledge (PK) – Pengetahuan tentang strategi mengajar.
3. Technological Knowledge (TK) – Pengetahuan tentang teknologi yang relevan.

2. Komponen Interaktif dalam TPACK

Selain 3 komponen utama, TPACK juga melibatkan interseksi pengetahuan:

• PCK – Pengetahuan Pedagogi Konten (bagaimana menyampaikan materi)TCK – Pengetahuan Teknologi Konten (bagaimana teknologi mendukung materi)
• TPK – Pengetahuan Teknologi Pedagogi (bagaimana teknologi memengaruhi strategi mengajar)
• TPACK – Pengetahuan gabungan untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, sesuai konteks, dan berbasis teknologi

Pelajari juga: 👉 PembaTIK Level 3 Mampu Membuat Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI)
 

3. Model Pengembangan TPACK

 Ada 3 jalur pengembangan:

1. Dari PCK ke TPACK
Teknologi ditambahkan untuk memperkuat strategi pembelajaran yang sudah dikuasai guru.
 

2. Dari TPK ke TPACK
Guru mengenal teknologi dulu, lalu belajar konten dan pedagogi.

3. Pengembangan PCK dan TPACK secara bersamaan
Teknologi dan pedagogi diajarkan secara terintegrasi dalam pelatihan/kursus.

4. Kompetensi Guru Koding & AI dalam TPACK

Guru yang mengajarkan Koding dan Kecerdasan Artifisial perlu:

• Menguasai materi koding & AI
• Paham strategi pembelajaran dan kesulitan belajar siswa
• Mampu menyesuaikan metode dengan konteks kelas
• Mampu mengevaluasi pendekatan dan literatur pembelajaran AI
• Mampu memilih teknologi yang tepat untuk mendukung pengajaran

TPACK bukan hanya soal menguasai teknologi, tapi bagaimana menggabungkan teknologi, pedagogi, dan konten secara holistik agar pembelajaran menjadi relevan, adaptif, dan berdampak positif pada peserta didik, terutama dalam konteks mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial.

 

C. Rancangan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM)

1. Tujuan Utama

Membantu guru merancang pembelajaran yang:

1. Bermakna (meaningful)
2. Reflektif & sadar (mindful)
3. Menyenangkan (joyful)

Dengan mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas peserta didik.
Baca dulu: 👉 Mencoba Mengenal Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

2. Komponen Rancangan Pembelajaran

1. Capaian Pembelajaran (CP)

•  Kompetensi inti tiap fase (A–F) yang harus dicapai peserta didik.
•  CP terdiri dari rasional, tujuan, karakteristik, dan elemen capaian.

2. Tujuan Pembelajaran (TP)

• Menjabarkan kompetensi dalam bentuk yang terukur dan bisa diamati.
• Komponen: kompetensi (sikap, pengetahuan, keterampilan) dan lingkup materi.

3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

• Rangkaian TP yang disusun sistematis untuk mencapai CP.
• Prinsip: sederhana, esensial, berkesinambungan, dan mengoptimalkan tiga aspek kompetensi.

3. Komponen Desain Pembelajaran

Pembelajar → karakteristik siswa
Tujuan → kompetensi yang ingin dicapai
Strategi Pembelajaran → metode makro dan mikro
Bahan Ajar → media/topik dalam bentuk teks, audio, visual
Asesmen → formatif (proses) dan sumatif (hasil akhir)
Media → alat bantu fisik/digital
LKPD → Lembar Kerja untuk aktivitas siswa

4. Struktur Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan: membangun konteks dan minat siswa
2. Inti: melalui tahapan 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan, Menalar, Mengkomunikasikan)
3. Penutup:menyimpulkan, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut

5. Model Pembelajaran Berbasis HOTS

1. Problem-Based Learning (PBL): siswa memecahkan masalah nyata
2. Project-Based Learning (PjBL): siswa mencipta produk/proyek
3. Inquiry-Based Learning: siswa menemukan konsep melalui eksplorasi mandiri

6. Konsep Pembelajaran Mendalam (PM)

PM bertujuan menjadikan siswa:

• Tidak sekadar menghafal, tapi memahami & mengaplikasikan
• Terlibat dalam proses belajar yang utuh: olah pikir, rasa, hati, dan raga
• Berkembang secara holistik: akademik, karakter, spiritual, dan sosial

Tiga Pilar PM:

1. Meaningful Learning: keterkaitan materi dengan kehidupan nyata
2. Mindful Learning: sadar proses dan reflektif
3. Joyful Learning: menyenangkan dan membangkitkan rasa ingin tahu

Opini: 👉 Pembelajaran Mendalam (PM): Bukan Kurikulum Baru, Tapi Cara Baru Memaknai Pembelajaran

Rancangan pembelajaran mendalam mendorong siswa menjadi pembelajar aktif dan kritis, tidak hanya memahami materi tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Guru dituntut mampu mengintegrasikan CP, TP, ATP, asesmen, dan pendekatan model pembelajaran aktif (PBL, PjBL, Inquiry).

Download: Contoh Format RPP Pembelajaran Mendalam Versi Kemendikdasmen

D. Penutup

Demikanlah yang bisa saya sajikan tentang rangkuman dari modul 5 Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial Bimtek Guru SD Kemendikdasmen Tahun 2025.

Jika banyak kekurangan, harap dimaklumi karena saya bukanlah seorang Guru/Pendidik, hanya seorang tenaga administrasi / operator yang ingin menyatu di ekosistem satuan pendidikan agar lebih baik lagi,

Silahkan baca langsung modulnya:

Tambahan: 

Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Sumber Referensi:

1. Buku Modul 5 Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial Bimtek Guru SD Kemendikdasmen Tahun 2025

2. https://www.youtube.com/watch?v=0oEwOhXTgyg

3. ChatGPT