Rangkuman Modul 4 Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial Jenjang SD

Daftar Isi

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Halo sahabat GTK semua, salam sehat dan bahagia.

Pada postingan kali ini saya ingin membagikan rangkuman dari Modul  4 Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (Fase C) pada Bimbingan Teknis Guru Koding dan Kecerdasan Artifisial Jenjang SD.

Pemanaatan Kecerdasan Artifisial SD
Cover Modul 4 Pemanaatan Kecerdasan Artifisial SD


Ini merupakan kelanjutan dari postingan saya sebelumnya: Rangkuman Modul 3 Konsep Dasar Kecerdasan Artifisial (KA) Jenjang SD.

A. Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA)

1. Manfaat KA untuk Kehidupan Manusia

Kecerdasan Artifisial (KA) adalah kemampuan mesin untuk berpikir dan belajar seperti manusia. KA membantu manusia dalam berbagai aktivitas, seperti:

  • Menjawab pertanyaan (Google Assistant, Siri).
  • Mengenali wajah.
  • Memberikan rekomendasi film, musik, atau video.
  • Menyesuaikan tingkat kesulitan game.
  • Membantu belajar dan berdiskusi.

2. Penggunaan KA secara Aktif dan Pasif

Aktif (Pengembang):

  • Menciptakan aplikasi chatbot.
  • Mengembangkan filter wajah.
  • Melatih robot pintar.
  • Membuat aplikasi pengenal gambar atau suara.

 Pasif (Pengguna):

  •  Menggunakan Google Translate.
  •  Face Unlock di ponsel.
  •  Bermain game dengan lawan AI.
  •  Menikmati fitur otomatis dari aplikasi tanpa membuatnya.

3. Contoh Pemanfaatan KA dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Pendidikan: Aplikasi belajar seperti Ruangguru, Zenius, Google Classroom, Canva.
  • Hiburan: Rekomendasi di Spotify, Netflix, TikTok.
  • Transportasi: Google Maps, kendaraan otonom, info lalu lintas.
  • Kesehatan: Deteksi penyakit dari gambar medis, konsultasi online, pengingat obat.
  • Keamanan: Face Unlock, CCTV dengan pengenalan wajah.

B. Tantangan di dalam Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA)

1. Tantangan Teknis

1. Kecerdasan Artifisial Membutuhkan Banyak Data


  • KA belajar dari data.
  • Jika data yang digunakan tidak lengkap atau salah, maka hasilnya pun akan salah atau bias.
  • Contoh: Jika KA hanya belajar dari gambar apel merah, maka ia mungkin tidak mengenali apel hijau.

2. Bias dalam Data

  •  KA dapat gagal mengenali perintah dengan aksen yang berbeda.
  •  Contoh: Filter suara di media sosial bisa gagal mengenali suara anak dengan dialek lokal.

3. Teknologi Sulit Dijangkau

  • Tidak semua orang memiliki akses perangkat canggih dan jaringan internet yang memadai.
  • Akses KA masih terbatas di daerah terpencil atau kurang berkembang.

4. Kurangnya Ahli KA di Indonesia

  • Pengembangan KA membutuhkan keahlian dalam pemrograman dan logika komputasi.
  • Masih sedikit sekolah yang mengajarkan coding dan pengembangan KA.


5. Keamanan Data Pribadi

  • Banyak aplikasi KA meminta akses data pribadi seperti foto dan suara.
  • Risiko penyalahgunaan data sangat tinggi jika tidak ada perlindungan hukum dan kesadaran pengguna.
  • Contoh: Aplikasi Photo Generator bisa menyimpan dan memodifikasi foto pengguna tanpa izin jelas.

2. Tantangan Etika

1. Plagiarisme

  • Menggunakan hasil karya (tulisan, gambar, video) dari internet atau hasil KA tanpa menyebut sumbernya.
  • Contoh: Menyalin teks dari AI untuk tugas tanpa usaha sendiri.

2. Miskonsepsi dan Hoaks

miskonsepsi hoaks ka
  • KA dapat menciptakan konten yang tampak asli, tapi sebenarnya palsu (deepfake).
  • Contoh: Gambar ikan berkepala harimau hasil KA yang disebarkan sebagai fakta.

3. Diskriminasi

  • KA bisa bersikap tidak adil terhadap pengguna dengan aksen, bahasa, atau warna 
  • Contoh: Asisten suara tidak memahami anak dengan aksen non-Inggris.

4. Pelanggaran Privasi

  • KA bisa mengumpulkan data pengguna diam-diam.
  • Contoh: Iklan muncul berdasarkan percakapan di dekat HP. Aplikasi meminta akses kamera, mikrofon, dan lokasi lalu menyimpan data tersebut tanpa sepengetahuan pengguna.

3. Tantangan Sosial

1. Penyebaran Hoaks

 KA dapat menciptakan video, gambar, atau teks yang tampak nyata tapi palsu.
 Contoh: Video deepfake yang memanipulasi ucapan seseorang.

2. Ketimpangan Akses Teknologi

Ada kesenjangan antara siswa di kota dan desa.
Contoh:
Siswa di kota memiliki WiFi dan laptop.
Siswa di desa kesulitan akses internet dan tidak memiliki perangkat.

3. Kurangnya Edukasi Masyarakat
Banyak yang belum paham cara kerja dan risiko KA.
Perlu pendidikan literasi digital sejak usia dini agar tidak mudah percaya hoaks dan bisa menggunakan KA dengan aman.

4. Strategi Mengatasi Tantangan

1. Regulasi dan Kebijakan
  • Pemerintah merancang aturan usia minimal penggunaan media sosial dan perlindungan data pribadi.
  • Contoh: Batas usia 13–16 tahun sesuai regulasi internasional seperti COPPA.
2. Pendidikan dan Pelatihan
  • Peserta didik perlu belajar bagaimana menggunakan KA secara bijak dan aman.
  • Guru perlu dilatih agar bisa membimbing anak memahami manfaat dan risiko KA.

3. Penguatan Literasi Digital

   Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk:
  • Menyaring informasi.
  • Mengenali hoaks dan konten tidak etis.
  • Menggunakan teknologi sesuai aturan dan etika.

Berikut adalah **rangkuman bagian D. Rekomendasi Pemahaman dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA)** dari Modul 4 secara jelas dan terstruktur:


C. Rekomendasi Pemahaman dan Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (KA)


1. Menunjukkan Pemanfaatan KA dalam Kehidupan Sehari-hari

Guru disarankan untuk memperkenalkan contoh-contoh nyata penggunaan KA yang mudah dipahami siswa, seperti:

  • Google Translate untuk menerjemahkan kata.
  • Platform video (YouTube, Netflix) memberi rekomendasi berdasarkan tontonan sebelumnya.
  • Game dengan lawan komputer yang menyesuaikan tingkat kesulitan.
  • Google Lens mengenali objek melalui kamera.
  • Asisten virtual (Siri, Google Assistant) menjawab pertanyaan sehari-hari.

Aktivitas siswa: Mengisi lembar kerja dengan contoh-contoh KA di lingkungan sekitar.

2. Membimbing Anak-anak dengan Aman untuk Menggunakan KA

Karena peserta didik masih di bawah umur, guru dan orang tua perlu membimbing secara aktif dengan cara:

Menggunakan fitur kontrol orang tua (parental control) di aplikasi seperti YouTube Kids.
Melarang memasukkan data pribadi ke dalam aplikasi tanpa izin.
Mendorong bertanya saat siswa ragu terhadap informasi yang diberikan KA.

Aktivitas siswa: Membuat peta konsep hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menggunakan KA.

3. Etika Penggunaan KA

Pemahaman etika sangat penting agar KA digunakan secara **bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain**. Prinsip utama yang diajarkan:

1. Jujur dan Transparan – Tahu dari mana asal informasi dan manfaat KA.
2. Bertanggung Jawab – Tidak langsung percaya hasil KA; lakukan verifikasi.
3. Adil untuk Semua Orang – Tidak diskriminatif terhadap suku, ras, atau gender.
4. Menjaga Privasi – Tidak sembarangan membagikan atau mengunggah data pribadi.

Aktivitas siswa: Mengisi lembar kerja berisi aturan etika menggunakan KA.

D. Penutup
Demikianlah Rangkuman Modul 4 Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial yang bisa saya sajikan juga karena bantuan Kecerdasan Artifisial ChatGPT.

Untuk lebih lengkapkanya langsung buka modul:
Tambahan:


Sumber Referensi: 
  • Modul 4 Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial Jenjang SD Kemendikdasmen 2025.
  • https://www.youtube.com/watch?v=jLp6NU2pOm0
  • https://chatgpt.com/
Nir Singgih
Nir Singgih Seorang operator sekolah yang ingin berpartisipasi memajukan pendidikan dengan membantu Bapak/Ibu Guru membuat administrasi dan menyajikan data valid.

Posting Komentar