Modul Coding dan AI pada Pembelajaran Mendalam
Assalamualaikum Wr. Wb.
Halo sahabat GTK, salam sehat dan bahagia.
Sebagai tenaga administrasi sekolah, saya melihat geliat perubahan pendidikan bukan lagi sesuatu yang sekadar terjadi di ruang kelas, tetapi juga pada arah kebijakan dan isi kurikulum. Salah satu perkembangan yang menarik perhatian saya adalah masuknya Coding dan Kecerdasan Artifisial (AI) dalam kurikulum nasional, sebagaimana tertuang dalam Naskah Akademik yang baru-baru ini dirilis oleh Kemdikbudristek.
Namun, di balik istilah yang terdengar “teknologis” itu, ada pendekatan yang menurut saya sangat membumi dan relevan untuk diterapkan di sekolah-sekolah kita, yaitu Pembelajaran Mendalam atau deep learning. Ini bukan sekadar siswa menghafal kode atau mempelajari robot, melainkan bagaimana siswa berpikir, memecahkan masalah, dan berkolaborasi secara bermakna.
Apa itu Coding dan AI dalam Konteks Pembelajaran Mendalam?
Coding tidak hanya tentang menulis perintah dalam bahasa pemrograman. Dalam konteks pembelajaran mendalam, coding adalah alat untuk melatih cara berpikir algoritmik dan logis. Siswa diajak untuk memahami sebab-akibat, mengembangkan solusi kreatif, dan mengevaluasi efisiensi dari pendekatan yang mereka buat. Ini selaras dengan ciri khas pembelajaran mendalam: berpikir kritis, reflektif, dan kontekstual.
Sementara itu, AI tidak diajarkan sebagai teknologi yang kompleks, melainkan diperkenalkan sebagai konsep yang membantu siswa memahami bagaimana data diolah, bagaimana keputusan otomatis dibuat, dan apa dampaknya terhadap kehidupan. AI menjadi alat untuk mengeksplorasi etika, teknologi, dan keterampilan masa depan.
Bagaimana Integrasinya dalam Kurikulum?
Berdasarkan Naskah Akademik resmi dari Kemdikbudristek, integrasi Coding dan AI tidak serta-merta menjadi mata pelajaran tersendiri yang kaku. Justru pendekatannya fleksibel, kontekstual, dan bertahap, disesuaikan dengan kesiapan satuan pendidikan di tiap jenjang.
Integrasi dilakukan melalui beberapa bentuk:
1. Mata pelajaran pilihan di jenjang SD kelas 5–6, SMP, SMA, dan SMK
Di jenjang SD, Coding dan AI diperkenalkan sebagai mata pelajaran pilihan untuk kelas 5 dan 6 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran per minggu. Pemberlakuannya bersifat tidak wajib, agar tidak menambah beban siswa dan mempertimbangkan kesiapan guru serta infrastruktur.
2. Proyek lintas disiplin pada mata pelajaran lain, seperti IPAS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya
Materi coding dan AI dapat disisipkan secara kontekstual, misalnya melalui pembelajaran logika algoritma dalam Matematika atau menulis instruksi prosedural dalam Bahasa Indonesia.
3. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler berbasis minat dan bakat siswa
Sekolah dapat menyelenggarakan klub coding, kelas kreatif teknologi, atau kegiatan berbasis projek seperti membuat game edukatif sederhana, robotik, dan pemrograman visual menggunakan alat bantu seperti Scratch atau Code.org.
Unduh Modul Coding dan AI pada Pembelajaran Mendalam
Modul Coding dan Kecerdasan Artifisial (AI) yang disusun oleh Kemendikdasmen dirancang untuk mendukung penerapan pembelajaran mendalam di satuan pendidikan. Modul ini membantu guru menghadirkan proses belajar yang adaptif, kontekstual, dan sesuai dengan perkembangan teknologi tanpa mengesampingkan peran guru sebagai pendidik utama.
AI diposisikan bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat yang memperkuat personalisasi pembelajaran dan mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Modul ini dapat digunakan secara fleksibel baik dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, serta mendukung metode seperti pembelajaran berbasis proyek (PBL), gamifikasi, hingga penggunaan perangkat digital maupun aktivitas tanpa perangkat (unplugged). Untuk mendukung pelaksanaan di jenjang SD hingga SMA/SMK.- Unduh Modul Coding dan AI Jenjang SD
- Unduh Modul Coding dan AI Jenjang SMP
- Unduh Modul Coding dan AI Jenjang SMA
Refleksi dari Ruang Administrasi
Sebagai tenaga administrasi sekolah yang juga senang berbagi informasi dengan guru dan suka mengutak-atik teknologi serta website, saya merasakan geliat perubahan pendidikan dari balik layar sekolah. Saya melihat bagaimana guru-guru mulai tertarik mengeksplorasi materi Coding dan AI, meskipun beberapa masih merasa ragu karena keterbatasan pelatihan atau fasilitas. Saya pun mencoba ikut terlibat, setidaknya dengan membantu membagikan tautan modul, menyusun bahan sosialisasi, atau bahkan membuat laman khusus di website sekolah untuk mendukung program ini.
Saya percaya bahwa peran non-guru juga bisa ikut mendorong transformasi pembelajaran, terutama saat kita punya semangat yang sama: menjadikan sekolah sebagai tempat tumbuhnya kreativitas dan pembelajaran mendalam. Integrasi Coding dan AI dalam kurikulum bukan hanya tentang kemajuan teknologi, tapi tentang bagaimana teknologi itu membantu membentuk cara berpikir anak-anak kita—lebih kritis, lebih adaptif, dan tetap berakar pada nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk postingan selanjutnya saya juga berkeinginan untuk posting materi-materi tentang Coding dan AI.
Semoga bermanfaat.
Wassalamualikum Wr. Wb.
Sumber Referensi:
Naskah Akademik Koding dan Kecerdasan Artifisial
https://guru.kemendikdasmen.go.id/dokumen/Y7G6AAa6Wq
https://kodingka.belajar.id/
Posting Komentar
2. Semua komentar kami baca, namun tidak semua dapat dibalas harap maklum.
3. Beri tanda centang pada "Beri tahu saya" untuk pemberitahuan jika komentar Anda telah kami balas.